Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Barat memberikan tantangan untuk warga Jakarta Barat, khususnya anak usia 7-12 tahun. Tantangannya membudayakan membaca dan menulis selama sebulan (30 hari).
"Membudayakan membaca buku merupakan salah satu akhlak yang terpuji. Untuk membiasakan membaca, mungkin minat sudah ada, namun kemauan belum ada. Kenapa begitu, karena kalau membaca mungkin kuat sehingga banyak informasi yang dibutuhkan, tapi membacanya baru sekadar minat, belum membaca secara maksimal. Ibaratnya, membaca buku yang tipis, kalau buku tebal, nanti dulu," tutur Asisten Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Adkesra), Amin Haji saat membuka secara daring (online) sosialisasi Tantangan Baca Jakarta tahun 2021, Kamis (27/5).
Menurutnya, membiasakan membaca tentunya harus dilakukan sejak dini, terutama bagi siswa sekolah antara usia 7-12 tahun. Peran orangtua dan para pemangku kepentingan, komunitas, media dan relawan sangat dibutuhkan dalam gerakan membudayakan membaca.
Terkait dengan Tantangan Baca Jakarta Tahun 2021, Amin Haji mengharapkan, gerakan ini menjadi semangat para generasi muda terhadap kegemaran membaca dalam meningkatkan dan membangun kota Jakarta yang kondusif sebagai tempat kegiatan membaca.
Tantangan Baca Jakarta Tahun 2021 yang digelar selama sebulan ini merupakan salah satu kegiatan strategis Gubernur DKI Jakarta. "Kami berharap dukungan dari jajaran terkait dalam gerakan Tantangan Baca Jakarta. Mari kita sama-sama membudayakan keliterasian dengan membaca di kampung-kampung kita," tambahnya.
Kepala Suku Dinas Perpustakan dan Kearsipan (Pusip) Jakarta Barat, Eka Nuretika Putera mengatakan, dalam rangka mengisi masa pandemi covid-19 dan membudayakan gerakan membaca, Dinas Pusip DKI Jakarta mengadakan Tantangan Baca Jakarta 2021. Tujuannnya untuk menciptakan ekosistem membaca berkelanjutan yang terbangun melalui suatu kebiasaan.
Tantangan Baca Jakarta 2021 akan digelar selama 1 bulan yakni 14 Juni-13 Juli 2021. Kegiatan ini diperuntukkan untuk peserta usia 7-12 tahun dengan pendamping yang merupakan anggota keluarga peserta.
"Para peserta akan mengisi booklet digital sebagai bentuk jurnal kegiatan mereka selama sebulan. Buku yang dibaca dapat berupa koleksi pribadi, atau pun koleksi milik perpustakaan digital seperti iJakarta, iPusnas, Lets Read dan perpustakaan digital lainnya," tutur Eka.
Ia menambahkan, peserta yang mengikuti booklet digital secara konsisten dengan isian yang menarik akan berkesempatan memperoleh apresiasi literatif dari Gubernur DKI Jakarta. (why)
20 Mei 2024