Bekerjasama dengan Sudis Pendidikan I dan II, Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudis LH) Jakarta Barat menargetkan sebanyak 200 ribu pelajar menjadi nasabah baru bank sampah.
"Kami menargetkan penambahan sebanyak 200 ribu nasabah baru bank sampah di kalangan pelajar. Hingga saat ini, sebanyak 22.600 peserta didik di Jakarta Barat dari 126 sekolah Adiwiyata telah menjadi nasabah bank sampah," sebut Edy Mulyanto, Kasudis LH Jakarta Barat, Senin (5/8).
Diungkapkan, selama ini pihaknya bersama Sudin Pendidikan I dan II gencar menggalakkan program pengurangan sampah dari sumbernya yang menjadi salah satu Kegiatan Strategis Daerah (KSD) sebagaimana tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1042 Tahun 2018.
Lebih lanjut dijelaskan, upaya pengurangan sampah dari sumbernya di delapan kecamatan se Jakarta Barat difokuskan di lingkungan permukiman warga, sekolah dan lainnya. "Ada sekitar 800 sekolah dari tingkat SD hingga SMA dan yang sederajat di Jakarta Barat. Ini sangat potensial untuk mempercepat sosialisasi program penanggulangan sampah dari sumbernya," katanya.
Disebutkan, hingga skini ada 655 Bank Sampah Unit (BSU) di lingkungan permukiman warga yang tersebar di delapan kecamatan. "Ditargetkan tahun 2020, pengurangan bisa mencapai hingga 30 persen. Untuk pengurangan sampah dari sumbernya dengan adanya bank sampah sekitar 19 persen,"ujarnya.
Dikatakan, melalui upaya penanggulangan dari sumbernya maka sampah yang dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang akan semakin berkurang. "Pemilahan sampah ini juga bisa memberikan manfaat ekonomi bagi warga. Untuk pelajar yang menjadi nasabah bank sampah, uang yang dihasilkan akan dimasukan ke rekening masing masing peserta didik," pungkasnya. (Aji)
20 Mei 2024