Jakarta siaga 1 bencana banjir. Kondisi itu menyusul adanya peningkatan intensitas curah hujan disertai tingginya debit air di pintu air katulampa Bogor.
Debit air di pintu air Katulampa Bogor mencapai 350 cm, Depok 350 cm, dan Manggarai 950 cm. Ketinggian debit air di atas batas normal juga terpantau pada sejumlah sungai yang melintasi Kota Jakarta.
Informasi tentang Jakarta siaga 1 bencana banjir itu tersaji dalam rangkaian simulasi Kampung Tangguh Bencana (KTB) RW 01, Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (6/12) pagi. Permukiman RW 01, Rawa Buaya, menjadi percontohan KTB karena memiliki indikator yang ditetapkan BPBD DKI Jakarta.
Indikator itu meliputi lokasi rawan banjir dengan ketinggian di atas 1 meter, memiliki riwayat banjir dalam kurun 2 tahun terakhir, tingkat kepadatan penduduk, dan jumlah pengungsi terdampak banjir diatas 100 jiwa.
Simulasi KTB RW 01, Rawa Buaya, lainnya memperagakan proses evakuasi warga yang terdampak banjir. Mereka dievakuasi oleh tim gabungan penanggulangan bencana ke tenda darurat yang didirikan oleh Sudis Sosial Jakarta Barat.
Di dalam tenda darurat terdapat sekat yang dirancang khusus untuk menampung pengungsian dalam situasi Covid-19. Sehingga warga tidak saling berdekatan alias jaga jarak.
Selama mengungsi, warga mendapatkan pelayanan kesehatan dari tim medis Sudis Kesehatan Jakarta Barat, termasuk pelayanan rapid tes. Bila ada pengungsi yang terindikasi reaktif, petugas akan membawanya ke mobil ambulans untuk selanjutnya dikirim ke wisma atlet.
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto bersama pimpinan tiga pilar kota Jakarta Barat memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam simulasi kampung tangguh bencana.
Sebelum meninjau kegiatan gerebek lumpur di Jalan Dharma Wanita 1, RW 01, Rawa Buaya, Walikota Jakarta Barat menyempatkan diri meninjau posko dapur umum dan sejumlah posko lainnya.
"Pemkot Jakarta Barat bersama TNI-Polri serta elemen masyarakat lainnya untuk selalu siap siaga menghadapi bencana. Kampung Tangguh Bencana RW 01, Rawa Buaya, ini bisa menjadi contoh untuk wilayah lain di Jakarta Barat yang rawan bencana," pungkasnya. (why)
20 Mei 2024