Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat, Asril Marzuki, menginginkan adanya suatu penandaan atau ciri khas kawasan Kota Tua. Hal itu diupayakan karena kawasan Kota Tua merupakan salah satu destinasi wisata di DKI Jakarta.
Keinginan tersebut setidaknya bisa menjadi usulan pada musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). "Harus kita kembangkan potensi wisata di kawasan Kota Tua. Masukan dalam usulan musrenbang," ujar Seko, saat Musrenbang tingkat Kecamatan Tamansari, Jumat (10/3).
Ia pun memberikan contoh, suatu produk kaos yang menjadi salah satu ciri khas pada kawasan wisata seperti di wilayah atau kota lain. “Sehingga wisatawan akan terus mengingat dengan produk tersebut,†kata Seko. Hadir pada kesempatan tersebut, Asisten Pemerintahan Denny Ramdhany, Asisten Administrasi dan Kesra Yunus Burhan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sri Yuliani, Camat Tamansari Firmanuddin, para lurah se Tamansari, unsur terkait dan tokoh masyarakat.
Sementara itu Sekcam Tamansari, Rumiyati, menyebutkan Musrenbang Kecamatan Tamansari membahas 322 usulan dengan total anggaran sekitar Rp 51 miliar. Dari jumlah tersebut, 210 usulan di antaranya diteruskan ke tingkat kota dan 112 usulan lainnya ditolak.
Usulan itu yang ditolak karena akan dilaksanakan tahun 2017 ini, telah diakomodir petugas penanganan prasarana dan asarana umum (PPSU), dan lokasi usulan tidak jelas. "Misalnya pelatihan bahasa Korea yang menjadi usulan warga RW 06, Keagungan. Ini yang dilaksanakan Unit PPKD tahun 2017. Kami hanya meneruskan surat ke PPKD," ujarnya.
Ia menambahkan, dari jumlah usulan yang diteruskan ke tingkat kota, sebanyak 207 usulan di antaranya merupakan usulan ke Sudin Bina Marga. "Paling primadona, usulan perbaikan jalan Sudin Bina Marga," pungkasnya. (why/aji)
20 Mei 2024