Pencanangan kampung merdeka COVID-19 di RW 03,Kelurahan Roa Malaka, penuh heroik. Mereka kompak menjaga kampungnya bebas COVID-19 sambil berteriak ambyarr.
Teriakan kata ambyar yang sempat viral melalui kepopuleran lagu-lagu dari almarhum Didi Kempot, ini ternyata membawa pesan bagi warga 03, Roa Malaka, yang berkomitmen menjaga kampungnya dari serbuan COVID-19.
"Ya,kata ambyar berarti hancur. Jadi ada pesan yang disampaikan mereka pada pencanangan kampung merdeka COVID-19,"tutur Bambang Sutarna, Camat Tambora, usai pencanangan kampung merdeka COVID-19 RW 03, Roa Malaka, Sabtu (6/6)pagi.
Pesan yang disampaikan adalah dengan pandemi COVID-19, tatanan kehidupan mereka berantakan. Mereka tidak bisa beraktivitas, tidak bisa silaturahmi, tidak bisa beribadah di tempat ibadah, dan sebagainya."Karena Covid-19, ambyar (hancur). Pesan yang kedua, mereka berkomitmen balik untuk mengambyarkan COVID-19. Tidak ada COVID-19, berarti merdeka,"jelasnya.
Melalui pencanangan kampung merdeka COVID-19, warga RW 03, Roa Malaka berkomitmen untuk menjaga sekaligus mencegah penyebaran COVID-19.
Komitmen itu dibuktikan dengan penandatanganan pakta integritas bersama pencanangan RW merdeka COVID-19 Roa Malaka. Mereka yang menandatangani mulai dari camat,danramil, kapolsek Tambora,sekcam,lurah, hingga Ketua RW dan ketua RT.
Dalam pencanangan kampung merdeka COVID-19 RW 03, Camat Tambora Bambang Sutarna memberikan secara simbolis berupa bantuan sembako kepada pengurus RW 03 serta perlengkapan penyemprotan disinfektan.
"Jadi semua gugus tugas COVID-19 tingkat RW bergerak, kelurahan memandi. Mereka memiliki satu akses keluar masuk. Selama itu pula warga tetap mendapatkan bansos, baik dari pemerintah, swadaya hingga stakeholder lainnya,"paparnya.
Pengawasan ketat juga dilakukan bagi warga di luar RW 03, Roa Malaka. "Untuk sementara, warga luar tidak boleh masuk. Sebaliknya warga RW 03 yang ingin keluar juga harus didasari atas kesepakatan pengurus RT dan RW,"tambahnya. (why)
20 Mei 2024