Ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN), PJLP, dan karyawan di lingkungan Pemkot Jakarta Barat mengikuti kegiatan rapid tes di halaman parkir timur kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (8/7) pagi. Rapid tes akan berlangsung selama dua hari dengan menargetkan sebanyak 2.308 orang.
Wali Kota Jakarta Barat, H.Rustam Effendi mengatakan, kegiatan rapid tes digelar untuk seluruh ASN, PJLP, dan karyawan di lingkungan Kantor Walikota Jakarta Barat. Ini sangat bermanfaat dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Rapid tes yang digelar Badan Intelejen Negara (BIN) ini menargetkan sebanyak 2.308 uji sampel.
Bicara kasus COVID-19, Walikota Jakarta Barat menggaris bawahi tentang banyaknya jumlah kasus Orang Tanpa Gejala (OTG). "Kelihatannya, sih sehat-sehat saja, tapi membawa virus. Beberapa waktu lalu, Sudis Kesehatan Jakbar melakukan skrining kesehatan (rapid tes) terhadap PPSU kelurahan. Ternyata, saat diperiksa rapid tes, reaktif, kemudian tes swab hasilnya positif. Belum lama ini dua pedagang kantin walikota juga positif dari hasil tes swab." ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan rapid tes ini menjadi salah satu unsur dari tiga hal penting dalam penanganan COVID-19, yakni testing, tracing dan treatment. "Bilamana kita lakukan hal itu dengan cepat, maka kita akan mengambil langkah-langkah penanganan lebih lanjut.Apakah itu isolasi mandiri atau dirujuk ke rumah sakit. Kita juga melakukan tracing terhadap orang-orang yang kontak dengan pasien. Kita ikuti dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19." tambahnya.
Sementara itu, Staf Khusus Kepala BIN Mayjen (Purn) Neno Hamriono mengatakan, Badan Intelejen Negara (BIN) bekerjasama dengan Pemkot Jakarta Barat menggelar rapid tes dengan sasaran aparatur sipil negara dan karyawan di lingkungan kantor Walikota Jakarta Barat.
Medical Intelejen BIN menyiapkan lebih dari 2.000 uji sampel yang dilakukan selama dua hari. "Harini sebanyak 1000 uji sampel, besok 1000 uji sampel. Kami juga membawa peralatan berupa 2 laboratorium mobile. Masing-masing kendaraan memiliki dua mesin laboratorium." ujarnya. (why)
20 Mei 2024