Sebanyak 60 kepala sekolah SD, SMP dan SMA/SMK dari delapan kecamatan se Jakarta Barat mengikuti pertemuan lintas sector dan limas program gizi terintegrasi dalam penguatan program kesehatan sekolah, di ruang pola kantor wali kota, Rabu (21/2).
Kegiatan dibuka Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat H Eldi Andi. Menurut Seko, kehadiran 60 kepala sekolah ini nantinya bisa menjadi rule model untuk sekolah lain dalam mengatasi permasalahan gizi para siswa. Ada yang kurang gizi dan kelebihan gizi.
Diungkapkan, berdasarkan data kesehatan tahun 2013, satu dari 13 anak sekolah cenderung bertubuh pendek. Ini diakibatkan karena permasalahan gizi. "Bila masalah ini tidak tertangani, maka anak itu akan mengalami masalah dalam belajar dan beraktivitas," ujar Seko.
Sementara itu Kasie Kesehatan Masyarakat Sudis Kesehatan Jakbar, Sri Lenita, mengatakan kegiatan diikuti sebanyak 60 kepala sekolah SD, SMP dan SMA/SMK se Jakarta Barat. Kegiatan tersebut diisi pemberian materi yang disampaikan Umi Fadiyah, dengan tema program UKS melalui program remaja asyik yang pernah sukses diterapkan di Kota Malang.
Dijelaskan, pertemuan ini akan membahas permasalahan gizi ganda di Jakarta Barat. Di mana ada siswa yang kurang gizi dan kelebihan gizi. Menurutnya, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sekitar 16,2 persen anak sekolah kekurangan gizi, sedang 23,4 persen kelebihan gizi. (why/aji)
20 Mei 2024