Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat bersama anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Kevin Wu meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Luar Biasa Negeri/SLBN 5 Slipi dan SDN 15 Slipi, Kecamatan Palmerah, Jumat (10/1).
Dalam peninjauannya, Plh Wali Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto dan Kevin Wu melihat sekaligus membagikan makanan bergizi gratis yang berisi telur, tahu, sayur, pisang, dan makaroni, kepada murid SLBN 5 dan SDN 15 Slipi.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Kevin Wu mengatakan bahwa SLBN 5 dan SDN 15 Slipi telah menjadi percontohan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak 18 November 2024.
Ia mengkau baru mengetahui bahwa kudapan Makan Bergizi Gratis (MBG) diproduksi di dapur yang telah terkoordinir.
"Saya baru tahu, dimana makanan ini diproduksinya di dapur terpusat yang memang dikoordinir, nantinya makanan didistribusi ke sekolah-sekolah di sekitar sini," ujarnya.
Dari informasi yang didapat, lanjut Kevin, ada 8 sekolah di wilayah Slipi yang memperoleh manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat. Selain pelajar, program MBG ini menyasar para ibu hamil (Bumil) dan menyusui serta Balita melalui Posyandu di Jakarta. Ia merasa bangga melihat langsung siswa menyantap makan bergizi gratis.
"Ini menjadi kebiasaan baru yang tadinya orangtua dalam pemenuhan sarapan terbatas, sekarang ini jadi kebiasaan baru," ujarnya.
Selain itu, Kevin Wu menambahkan bahwa anggaran Rp 10.000 per porsi yang disajikan di SPPG sudah cukup baik. Sebaliknya, sajian makanan berisi makaroni spiral, telur rebus sayur kacanng dan jagung, tahu dan pisang itu sangat mewah.
"Mungkin kalau di kafe, harganya bisa Rp 20 ribu, tapi ini gratis untuk siswa dan setiap hari SPPG mendistribusikan sebanyak 2900 porsi," imbuhnya.
Senada dengan Plh Wali Kota Jakbar, Indra Patrianto, program MBG sangat bermanfaat bagi para siswa.
"Pada intinya Pemkot Jakbar sangat bahagia dengan program ini. Kebutuhan murid di sini sama. Sama gizinya, dan proteinnya. Yang terpenting jangka panjang yakni menambah kecerdasan anak," ujarnya.
Terkait penyediaan susu, Indra menjelaskan bahwa semua sajian menu makanan sudah melalui kajian gizi, seperti berapa kalorinya, protein dan lainnya.
"Saya kira itu sudah mencukupi untuk kebutuhan gizi para siswa," jelasnya. (why)