Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi) mengadakan sosialisasi penerapan Sistem Manajemen Energi (SME) pada bangunan gedung pemerintah yang berlangsung di Ruang Ali Sadikin, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu (18/6).
Membuka sosialisasi, Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yuli Hartono, menjelaskan bahwa berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada awal Juni 2025, kualitas udara Jakarta menempati posisi kelima terburuk di dunia. Penyebabnya adalah penggunaan energi yang tidak terkendali sehingga menyebabkan polusi udara dan kualitas udara menjadi menurun.
"Penggunaan energi pada sektor bangunan gedung menyumbang 26% dari emisi terkait energi global, dengan 8% merupakan emisi langsung dan 18% emisi tidak langsung dari listrik dan panas," ujarnya.
Faktor penyebab lainnya, sambung Yuli penggunaan energi yang tak terkandali adalah manusia, seperti penggunaan AC yang berlebihan dan kurang kesadaran dalam penghematan energi serta pemborosan energi dari peralatan.
Lebih lanjut, Yuli Hartono menerangkan, seiring dengan pertumbuhan kota, tantangan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengatasi masalah lingkungan semakin mendesak.
"Pemerintah pun telah mengatur penerapan efisiensi dan konservasi energi sebagai upaya sistematis untuk meningkatkan efisiensi energi di Indonesia. Penerapan efisiensi ini memiliki manfaat besar, terutama dari aspek penghematan biaya operasional dan berkelanjutan lingkungan," jelasnya.
Ia menekankan, optimalisasi penggunaan energi melalui Sistem Manajemen Energi (SME) juga berdampak pada pelestarian lingkungan.
“Sistem ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca sehingga turut berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Dengan penggunaan energi yang lebih efisien, dampak negatif terhadap lingkungan pun bisa diminimalkan,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Nakertransgi Jakarta Barat, Jackson D. Sitorus mengatakan bahwa sosialisasi digelar dengan tujuan membangun kesadaran masyarakat dan pelaku usaha terhadap pentingnya efisiensi energi.
Ia juga menyebut, sosialisasi menyasar para pengelola gedung pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat umum. Ia berharap ke depannya seluruh pihak yang terkait dapat menerapkan manajemen energi secara optimal.
“Harapan kami, dengan adanya sosialisasi ini, para pengelola gedung dan sektor swasta dapat menerapkan efisiensi energi secara maksimal demi penghematan dan keberlanjutan,” tambahnya. (why)