Plh Walikota Jakarta Barat, M. Zen menerima kunjungan kerja jajaran Pemkot Surakarta di ruang Wijayakusuma, kantor Walikota Jakarta Barat, Selasa (28/8) pagi. Mereka berkunjung untuk bertukar pikiran terkait penataan saluran air atau sungai.
Ketua rombongan Pemkot Surakarta yang juga Wakil Walikota Surakarta, Achmad Purnomo mengatakan, wilayah Kota Surakarta dilintasi sejumlah sungai. Namun keberadaannya membawa masalah tersendiri.
Masalah yang dimaksud adalah, pertumbuhan penduduk di bantaran sungai, kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan serta pelestarian lingkungan, dan permasalan lainnya. "Kami meminta saran dan petunjuk mengenai pengelolaan sungai, sehingga pembahasan ini bisa membawa pelajaran dan pengalaman untuk bisa diterapkan di kota Surakarta," paparnya.
Terkait permasalahan itu, ia ingin melihat kebijakan Pemkot Jakarta Barat dalam melakukan penataan saluran air atau sungai, termasuk kebijakan yang diambil agar mengubah kesadaran masyarakat terkait pelestarian dan kebersihan sungai.
Plh. Walikota Jakarta Barat, M. Zen mengatakan bahwa Pemda DKI Jakarta memiliki program pembangunan terkait mengatasi masalah banjir di Jakarta. Satu diantaranya, melakukan normalisasi saluran air atau sungai.
Normalisasi sungai dilakukan dengan mengembalikan fungsi saluran air tersebut serta membangun jalan inspeksi. "Normalisasi dilakukan dengan mengembalikan fungsi saluran air. Dahulu, lebar kali Apuran itu mencapai 30 meter, namun karena pertumbuhan penduduk, lebar kali itu hanya lima meter. Sehingga, kami melakukan normalisasi kali untuk mengembalikan fungsinya. Dan, kini kali Apuran memiliki lebar kali sekitar 10 meter. Sisi kanan dan kiri dibuat jalan inspeksi," tuturnya.
Pemkot Jakarta Barat juga memiliki program penataan kali, terutama masalah permukiman warga di bantaran kali. "Era pemerintahan sebelumnya, warga yang tinggal di bantaran kali direlokasi ke rumah susun. Misalnya, normalisasi Kali Banjir Kanal barat atau kali Ciliwung. Mereka yang tinggal di bantaran kali dipindahkan ke rumah susun yang tersebar di sejumlah wilayah di Jakarta," jelasnya.
M. Zen juga menjelaskan, penataan Kali Besar, kawasan Kota Tua, yang melibatkan perusahaan CSR. Hasilnya, Kali besar itu bisa dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata di kawasan Kota Tua. (why/aji)
20 Mei 2024