Pemkot Jakarta Barat melakukan inspeksi mendadak terkait banyaknya mesin absensi pegawai negeri sipil yang offline. Sidak dilakukan pada empat sekolah yakni SMA 33 Cengkareng, SMA 101, SDN 04 Meruya Selatan dan SMKN 60 Duri Kepa.
Inspeksi mendadak mesin absensi ini langsung dipimpin oleh Kepala Kantor Kepegawaian Jakarta Barat, Devi Riana Sumanthi bekerjasama dengan Kominfomas Jakarta Barat.
Menurut Kepala K3 JAkarta Barat, Devi Riana Sumanthi, kegiatan ini dilakukan untuk mengecek langsung kondisi mesin absensi yang offline atau online. Pengecekan dimulai dari empat sekolah yakni SMA 33 Cengkareng, SMA 101 Palmerah, SDN 04 Meruya Selatan dan SMKN 60 Duri Kepa. Pengecekan bukan hanya untuk mesin absensi yang offline tapi mesin absensi yang online juga dicek. "Dari empat sekolah, SMKN 60 Duri Kepa kondisi masih online, tapi tetap kita cek," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diterima, masalah mesin absensi offline itu dikarenakan adanya data absensi lama yang tidak terhapus. "Jadi mesin absensi ini bukannya rusak, tapi offline karena ada data lama dari sistem input absen ini yang belum terhapus. Sehingga, ketika hendak masuk kerja, pasca liburan lebaran, pegawai merasa sudah absen tapi tidak terdata," ujar pegawai yang enggan disebutkan namanya. Pengecekan mesin absensi ini juga sekaligus memonitor adanya unsur manipulasi dalam absensi. "Kegiatan ini juga mengantisipasi adanya dugaan penyalagunaan absensi. Bisa saja, ada data fiktif masuk saat dicek."
Untuk mesin absensi yang offline, lanjut Devi, akan bekerjasama dengan Kominfomas Jakarta Barat dan Sudin Pendidikan. "Di SMA 33 ini ada tiga guru yang sudah keluar tapi masih terdata. Saya meminta pihak sekolah untuk menghapus kemudian melaporkan pada Sudin Pendidikan sebelum diinput ke bagian kepegawaian," tambahnya. (why/aji)