Pemkot Jakarta Barat kembali melakukan monitoring sekaligus evaluasi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako di E-Warong Syariah Mart, RT 05 RW 08, Wijayakusuma, Gropet, Kamis(12/3)pagi.
"Kami dari Walikota Jakarta Barat ingin melihat secara langsung penyaluran sembako program BPNT yang tepat sasaran. Artinya, mereka yang menerima sesuai dengan data KPM (Keluarga Penerima Manfaat)," ujar Hanny,Kasubbag Sosial Pemuda dan Olahraga, Bagian Kesra Jakarta Barat.
Menurutnya, monitoring ini juga sekaligus membahas adanya suatu permasalahan dalam penyaluran program bantuan tersebut. Sehingga ada solusi atas permasalahan tersebut.
Tak hanya penyaluran sembako, tim monitoring Pemkot Jakarta Barat, mengecek kualitas dan kuantitas komoditi bantuan pangan, yakni beras, telur,daging ayam dan buah jeruk, serta penanganannya.
Kepala Seksi Perlindungan & Penanganan Fakir Miskin, Sudis Sosial Jakbar, Fatmawati mengatakan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan program BPNT berupa beras premium 10 kg, telur ayam 1 trey isi 15 butir, 1 daging ayam beku dan 1 kg jeruk.
KPM yang mendapatkan jatah bantuan sembako di wilayah Kelurahan Wijaya Kusuma, berjumlah 450 keluarga. Mereka bisa membeli sejumlah kebutuhan pangan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) secara langsung di E-Warong yang telah disediakan Kementerian Sosil.
Adapun sejumlah kendala yang dihadapi dalam penyaluran BPNT di wilayah Kelurahan Wijaya Kusuma. "Ada kendala seperti double nama dalam data dan kartu hilang. Permasalahan ini sudah dilaporkan melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Grogol Petamburan, serta pihak bank yang mengeluarkan KKS," jelasnya.
Sementara itu Lurah Wijaya Kusuma, Novi Indria Sari meminta kepada TKSK Kementerian Sosial serta bank BNI untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Ini dilakukan agar masyarakat,terutama KPM, dapat mengetahui informasi dan kejelasannya. (why)
20 Mei 2024