Wali kota Jakarta Barat HM Anas Efendi meminta adanya perbaikan peringkat dalam pengumpulan dana Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat. Pasalnya, sudah beberapa tahun Jakarta Barat masih berada di urutan ketiga se Provinsi DKI Jakarta dalam perolehan bulan dana PMI.
"Kepada panitia bulan dana PMI, Jakarta Barat mendapatkan peringkat ketiga setelah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Posisinya tak berubah sejak beberapa tahun ini," unjar Wali Kota, saat mengukuhkan panitia dan membuka bulan dana PMI Jakarta Barat tahun 2017, di ruang pola kantor wali kota, Selasa (26/9). Ia pun menimbau para pejabat lebih aktif dalam menggalang dana PMI dari masyarakat. Sehingga tak hanya kinerja saja yang menjadi target, tapi prestasi juga harus digapai.
Prestasi yang sama juga terjadi pada sejumlah bidang lainnya. Misalnya, Jakarta Barat masih kalah dengan wilayah lain dalam lomba sekolah sehat (LSS). "Jakarta Barat, tidak mewakili tingkat nasional pada lomba sekolah sehat, lantaran kalah di bagian administrasi. Jakarta Utara dan Pusat yang mewakili DKI pada tingkat nasional," ungkap Wali Kota.
Pada kesempatan itu ia juga berharap penggalangan dana PMI dari masyarakat lebih maksimal dan bisa memperbaiki peringkat perolehan dana PMI di DKI. Dijelaskan, Berdasarkan keputusan Gubernur DKI Jakarta No 1720 tahun 2017 tentang panitia bulan dana PMI DKI Jakarta, menyebutkan penggalangan dana melalui bulan dana PMI tahun 2017 mengalami perubahan sistem pelaksanaan di lapangan.
Ada tiga metode yang digunakan dalam pengumpulan bulan dana PMI dari masyarakat. "Camat dan lurah menggunakan kupon PMI, Sudin Pendidikan 1 dan 2 menggunakan amplop PMI. Sedangkan mal dan supermarket menggunakan drop box serta seluruh SKPD dan UKPD menggunakan map donasi," sebutnya. (why/aji)
20 Mei 2024