Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Hurriyyah telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 sejak pandemi sekitar akhir Maret 2020 lalu.
Penerapan prokes di Masjid yang berada di lingkungan perumahan Puri Indah, Jalan Kembang Mulya, RT 04/03 Kelurahan Kembangan Selatan Kecamatan Kembangan Jakarta Barat tersebut sebagai upaya antisipasi, pencegahan dan sterilisasi Covid-19. DKM masjid juga telah melengkapi prasarana dan fasilitas prokes Covid-19.
Seperti, pemasangan spanduk/banner berisi prokes 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun) di berbagai sudut area masjid, tempat cuci tangan, mengurangi pintu masuk jamaah, menyiapkan masker standar, hand sanitizer, ada petugas pengawas dan pengantar jamaah, menyediakan sarung dan mukena untuk jamaah musafir, memberi tanda silang pada tempat wudhu, tanda jarak/tidak ada sajadah, kotak amal statis, sarung mic dan sebagainya.
DKM juga mengatur durasi untuk solat Jumat sekitar 15 menit, peringatan hari besar 30 menit, dan penyemprotan rutin cairan disinfektan di seluruh bagian dan area masjid. Selain itu penceramah dan MC selalu mengingatkan Prokes Covid-19, jamaah dan ustadz dari warga setempat. Sedang jamaah diminta wudhu di rumah, membawa sajadah, hand sanitizer, memakai masker dan membawa kantong ramah lingkungan.
Ketua DKM Al-Hurriyyah, H Rozak, mengatakan penerapan prokes Covid-19 dilakukan sejak pandemi sesuai aturan pemerintah dan anjuran MUI/DKM. Diungkapkan jamaah yang solat lima waktu dan Jumat di masjid tersebut merupakan warga sekitar Puri Indah, lingkungan RT 04, 05, 11 dan 12/03 serta RT 01/08 Kembangan Selatan. Daya tampung masjid dengan luas tanah sekitar 6.300 meter persegi dan luas bangunan 2.000 meter persegi itu mencapai sekitar 1.600 jamaah.
“Masjid Al-Hurriyyah sudah melaksanakan prokes Covid-19 sejak pandemi Maret lalu. Artinya, kegiatan-kegiatan untuk menghindari Covid-19 sudah dilakukan di masjid ini, baik saat pelaksanaan solat Jumat maupun solat lima waktu setiap harinya. Penyemprotan disinfektan rutin dilakukan dua hari sekali dan sebelum-sesudah solat Jumat,†jelas H Rozak, Jumat (27/11). “Dalam kondisi Covid, jamaah untuk solat Jumat dibatasi hanya sekitar 800 orang. Jadi, kita terapkan 50 persen dari kapasitas jamaah masjid.â€
Imbauan melalui pengeras suara/toa tiap hari juga disampaikan kepada jamaah termasuk saat pelaksanaan solat Jumat. “MC untuk solat Jumat selalu menyampaikan penerapan prokes Covid-19 kepada jamaah. Ini bagian dari usaha atau ikhtiar penanggulangan Covid-19. Setiap solat lima waktu juga diingatkan,†katanya.
“Kita tidak mau masjid dianggap bagian dari klaster penyebaran Covid-19. Kita harus upaya maksimal dan patuh dan mengikuti prokes Covid-19. Penyemprotan dua hari sekali oleh pengurus DKM Al-Hurriyyah. Sebelum dan sesudah solat Jumat juga rutin kita semprot.â€
Sementara Ketua Pelaksana Harian Masjid Al-Hurriyah, Ustadz Rohadi, menambahkan pihaknya berupaya maksimal menjaga kebersihan dan kesehatan masjid. “Setiap harinya kami mendapat amanah untuk mengurus kebersihan masjid dan pencegahan di masa pandemic covid. Tentunya ini menjadi perhatian bagi kami untuk selalu membersihkan dan menyemprotkan disinfektan di dalam ruang utama masjid, pendopo, selasar, tempat wudhu dan lainnnya dalam area masjid,†sebutnya.
Diungkapkan, selain memeriksa isi hand sanitizer setiap hari, DKM juga memasang imbauan berupa tulisan, “Bagi jamaah yang tidak memakai masker agar solatnya di pendopo, di luar barisan jamaah dalam ruang utamaâ€.
“Setiap pelaksanaan solat lima waktu juga kami selalu mengingatkan imam untuk diteruskan kepada jamaah ketika akan memulai solat terkait menggunakan masker. Selalu kita imbau kepada para jamaah ketika akan masuk area masjid untuk mencuci tangan dan memakai masker,†pungkasnya. (Aji)
20 Mei 2024