Ketua TP PKK Jakarta Barat, Hj. Inad Luciawati Rustam merasa prihatin lantaran masih ada warga Tanjung Duren Utara yang buang air besar sembarangan.
"Padahal dari kantor ini masih terlihat Monas. Saya malu ada warga di sini yang masih buang air besar sembarangan," ujarnya saat menghadiri verifikasi STBM di kantor Kelurahan Tanjung Duren Utara, kemarin.
Menurutnya, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebenarnya harus dilakukan sejak dini. Belajar untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
Ia meminta agar camat dan lurah bersama RT dan RW untuk sama-sama menyelesaikan permasalahan ini. Jangan sampai masalah ini berdampak pada kesehatan lingkungan, terutama timbulnya penyakit seperti diare, thypus, stunting dan sebagainya.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Kristi Watini menjelaskan, masih ada sekitar 214 Kepala Keluarga di Kelurahan Tanjung Duren Utara yang buang air besar sembarangan. Jumlah itu tersebar di 4 RW di wilayah Kelurahan Tanjung Duren Utara.
Umumnya mereka belum memiliki jamban sehat. Kotoran dibuang ke saluran air. "Terbanyak di RW 07,tepatnya di RT 15 sebanyak 124 KK yang belum memiliki jamban sehat," jelasnya.
Menanggapi masalah itu, Camat Grogol Petamburan, Didit Sumaryanta menjelaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan CSR membangun WC komunal di wilayah 07.
WC komunal dibangun di dua titik di RT 15/7. Dengan begitu, bisa mengurangi masalah buang air besar sembarangan. "Masalah lahan masih menjadi kendala dalam pembuatan septitanc di wilayah RW 07," tuturnya.
Verifikasi STBM di Kelurahan Tanjung Duren Utara ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama untuk stop buang air besar sembarangan. Ketua TP PKK Jakarta Barat, Inad Luciawati Rustam mengalami penandatanganan komitmen bersama tersebut. Kemudiaan diikuti Asisten Adkesra, Amin Hadji, Kepala Sudin Kesehatan, Lurah TDU, Kepala Puskesmas Kecamatan Gropet, RT dan RW serta tim detektif tinja. (why)
20 Mei 2024