Ketua DWP Kota Jakarta Barat, Lisniawati menyerahkan piala dan hadiah kepada kelompok 10 sebagai pemenang pertama lomba masak olahan tempe, yang berlangsung di Parkir Timur Kantor Walikota Jakarta Barat.
Di temui usai menyerahkan piala, Ketua DWP Jakarta Barat, Lisniawati mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba memasak olahan tempe.
"Saya ucapkan selamat kepada para pemenang lomba. Semoga, ini menjadi pengalaman bagi peserta untuk selalu kreatif dalam mengolah berbagai bahan makanan yang bergizi dalam upaya menurunkan stunting di wilayah Jakarta Barat," tuturnya.
Terkait penilaian lomba, anggota tim juri, Chef Firly memaparkan bahwa tim juri telah memberikan penilaian lomba olahan tempe, mulai dari kreasi masakan, rasa, kekompakan tim dan kebersihan.
Ia menilai, kelompok 10 dinobatkan sebagai juara karena memiliki nilai tinggi dari kelompok lainnya.
"Cara pembuatan masakan sesuai step yang ditentukan. Platting-nya juga lebih baik. Misalnya, pembuatan steak tempe yang berbeda dari kelompok lainnya. Plattingnya, mereka sepertinya sudah menyiapkan mulai dari bunga dan sebagainya," jelas Firly.
Selain steak tempe, menu lainnya adalah egg bread dan tempe noodle brulle. Kelompok 10 juga dinilai menjadi yang terbaik dalam soal rasa sajian dua menu olahan tempe tersebut.
"Kelompok 10 mengikuti stepnya sehingga tidak ada yang lupa. Sedangkan kelompok lain ada yang lupa mencampuri bumbu, dan sebagainya," tuturnya.
Seorang anggota Kelompok 10, Ririn Purwatini (UP DWP Sudis Kominfotik Jakbar) mengaku tak menduga kelompoknya meraih juara lomba masak olahan tempe yang diselenggarakan DWP Kota Jakarta Barat.
"Happy lah, rasanya senang nggak nyangka, karena masakannya sederhana. Temanya juga kesederhanaan dalam kemeriahan," tuturnya.
Ia juga mengaku tak menemui kendala saat mengikuti lomba membuat olahan tempe menjadi tiga menu yakni steak tempe, tempe noodle brulee dan egg bread. Steak tempe, misalnya, terbuat dari eprpaduan tempe dengan roti ditambahkan sayur sebagai pendamping dan saus mushroom. Sedangkan, tempe noodle brulle diolah dengan perpaduan olahan saus bolognese dicampur tahu,dan keju. Sementara egg bread terbuat dari bahan tepung organik dengan campuran telur.
"Kalau dilihat simpel. Mudah dibuat. Bahannya pun mudah didapatkan. Mungkin yang agak sedikit rumit mie tempe. Karena ada pengolahan supaya tempe menjadi mie. Kalo dua menu yang lain cuma dikukus," jelasnya.
Berbekal lomba ini, Ririn akan mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.
"Karena menemukan resep baru dari tempe dan dikemas secara modern. Sepertinya, (tempe) naik kelas. Bisa diolah menjadi mie tempe, steak lalu brulee," tambahnya.
Untuk informasi, kelompok 10 beranggotakan Sri Mulyanti (Wakil Ketua III DWP Kota Jakbar), Heffy Octaviani (Ketua UP DWP Perekonomian) Neny Andrayani (DWP Sudis Perhubungan), Ririn Purwatini (UP DWP Sudis Kominfotik) dan Kusmiati Hakim (UP DWP Sudis Dukcapil).
Sementara pemenang kedua dan ketiga masing-masing diraih kelompok 3 dan kelompok 6. Sedangkan juara favorit diraih kelompok 4. (why)