Banjir yang terjadi di wilayah Tegal Alur dan Kamal menjadi topik pembahasan pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Kalideres. Banjir diakibatkan meluapnya Kali Semongol dan air pasang laut (rob).
"Ini masalah lama. Sejak saya (camat) di sini (Kalideres), masalah yang dibahas sama yakni Kali Semongol, Kemacetan di Jalan Sahabat, beutifikasi perbatasan Jakarta-Tangerang dan masalah banjir Kampung Belakang, RT 2/3, Kelurahan Kamal," tutur Asisten Pemerintahan, Yunus Burhan sesaat membuka kegiatan Musrenbang Kecamatan Kalideres, Senin (22/2).
Terkait banjir akibat luapan Kali Semongol, Yunus Burhan meminta Suku Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Subanppeko ) Jakarta Barat, untuk menindaklanjuti dengan serius terkait normalisasi Kali Semongol yang dahulu pernah direncanakan.
Ia juga meminta kepada lurah Tegal Alur untuk memetakan situasi dan kondisi sekaligus mendata rumah warga yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS). "Tapi gpp, kita data untuk percepatan kajian, lurah saya minta pemetaan Kali Semongol. Jadi nantinya kita sudah punya data dan gambaran," jelasnya.
Pembahasan banjir akibat luapan Kali Semongol juga menjadi perhatian anggota Komisi E DPRD DKI, Abdul Azis Muslim. Ia meminta semua yang terlibat dalam musrenbang kecamatan Kalideres fokus membahas permasalahan tersebut.
"Gimana caranya wilayah Kalideres tidak banjir. Untuk itu dalam kesempatan ini kita harus fokus. Yang urgent-urgent saja diperjuangkan agar terlaksana. Contohnya, Kali Semongol. Ini masalahnya, banjir di Tegal Alur itu akibat luapan Kali Semongol," ujarnya saat mengikuti Musrebang Kecamatan Kalideres.
Ia merasa prihatin karena warga Tegal Alur dan Kamal selalu kebanjiran hampir setiap tahun. Banjir terjadi bukan hanya karena tingginya intensitas curah hujan, tapi juga akibat air pasang laut (banjir rob).
"Harus fokus membahas ini. Apakah perlu pompa sedot, pintu air, atau kita tutup akses rob. Jadi harus fokus dan diseriusi bagaimana dua wilayah kelurahan itu tidak kebanjiran," jelasnya.
Sementara itu, Camat Kalideres, H.Naman Setiawan mengatakan, Musrenbang Kecamatan Kalideres membahas sebanyak 611 usulan hasil rekapitulasi usulan SKPD dan Rembuk RW dengan nilai anggaran kurang lebih Rp 211 miliar.
Dari jumlah tersebut, usulan terbanyak masih didominasi bidang Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga. "Usulan terbanyak adalah Sudis SDA sebanyak 261 usulan dengan nilai anggaran Rp 179 miliar dan Bina Marga dengan jumlah 226 usulan dengan nilai anggaran Rp 29 miliar serta Perhubungan dengan jumlah 21 usulan dengan nilai anggaran Rp 430 juta," jelasnya.
Dalam musrenbang tersebut, Camat Kalideres membahas sejumlah permasalahan yang terjadi di wilayah Kalideres. Satu diantaranya, masalah banjir akibat luapan Kali Semongol.
Ia menyebutkan sejumlah permukiman warga yang terdampak banjir akibat meluapnya Kali Semongol. "Ini daerah yang terdampak adalah permukiman warga RW 01,03,011 dan 015 Kelurahan Tegal Alur dan RW 01, dan 09 Kelurahan Kamal. Saat ini kondisi saluran air (kali Semongol) sama, belum di shetpile, dataran rendah dan berhubungan langsung dengan laut serta terdapat aliran anak Kali Cisadane," tambahnya. (why)
20 Mei 2024