Satu peti jenazah baru saja diturunkan dari mobil ambulans. Enam petugas berpakaian APD membawanya masuk ke dalam krematorium. Menyusul dibelakangnya kerabat keluarga almarhum. Mereka duduk di kursi sambil menunggu kremasi jenazah.
"Ini peti jenazah ke enam yang datang, sejak kemarin beroperasi. Sepertinya sudah banyak orang yang tahu ada krematorium di TPU Tegal Alur," tutur Ketua Umum Sosial Himpunan Bersatu Teguh Riau, Andreas Sofiandi, saat ditemui awak media, di TPU Tegal Alur, Sabtu (24/7).
Andreas memaparkan, mesin kremasi hadir sebagai bentuk kepedulian lantaran banyak warga yang mengalami kesulitan melakukan kremasi jenazah covid-19. Bahkan diantara mereka ada yang harus keluar Jakarta untuk kremasi.
Krematorium yang berada di TPU Tegal Alur Blok Kristen diperuntukkan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan kremasi. "Siapa saja umat bergama yang membutuhkan sesuai dengan kepercayaan agamanya, kami layani," tutur Andreas.
Ia memastikan pelayanan kremasi akan maksimal dan tidak dipungut biaya alias gratis. Prosedur untuk kremasi pun mudah. Warga tinggal melapor ke pengelola TPU Tegal Alur dengan membawa foto copy KTP dan surat keterangan dari rumah sakit untuk kremasi.
Krematorium dibuka setiap hari. Mesin kremasi ini bisa mengkremasi satu jenazah 2-3 jam. "Bila kami bekerja selama 15 jam, berarti enam jenazah yang dikremasi. Kami berharap mesin ini bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat membantu dan memudahkan masyarakat,"ujar Andreas.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Himpunan Bersatu Teguh Riau mempersiapkan fasilitas kremasi untuk jenazah covid-19 di TPU Tegal Alur. Itu dilakukan karena belum ada krematorium yang menerima jenazah covid-19 di Ibukota.
Ia menuturkan fasilitas kremasi juga untuk mengindari praktik calo maupun kartel kremasi pada masa pandemi covid-19. "Beberapa waktu lalu memang ada kegiatan kremasi itu tinggi sekali. Itu dilaksanakan swasta, bukan Pemprov DKI Jakarta," pungkasnya. (why)
20 Mei 2024