Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan apresiasi kepada Vihara Dharma Jaya Toa Se Bio, yang menggelar kegiatan vaksinasi, Sabtu (4/9). Ini menjadi bagian dalam upaya percepatan vaksinasi covid di Jakarta.
"Vihara ini menjadi tempat untuk masyarakat melakukan vaksinasi. Kemudian juga bagi umat Budha untuk sama-sama datang ke sini dan yang kami sangat apresiasi juga petugasnya. Petugasnya adalah umat yang meluangkan waktunya untuk sebuah kegiatan kemanusiaan," tutur Anies yang didampingi Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto bersama sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta.
Menurutnya, Pemprov DKI tidak mungkin bekerja sendiri dalam upaya percepatan target vaksinasi covid. Sehingga perlu kerjasama dan kolaborasi semua pihak. Saat ini capaian vaksinasi di Jakarta sudah melebihi dari target, yakni 118%.
Meski melampaui target, namun masih banyak warga yang belum tervaksin. Jumlahnya kurang lebih 2,7 juta orang. "Kami di Jakarta tidak pernah memberikan vaksinasi dengan membedakan KTP. Siapa saja yang datang untuk vaksinasi, kami berikan. Pembedaannya adalah secara medis. Menurut dokter, boleh atau tidak. Tapi bukan KTP," jelasnya.
Sementara itu Ketua Walubi DKI Jakarta, Jandi Mukiyanto, mengatakan, kegiatan vaksinasi menargetkan sebanyak 200 orang. 100 orang untuk dosis vaksin sinovac dan 100 dosis vaksin astrazeneca.
Pelaksanaan vaksinasi yang dibuka sejak pagi hari berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan. "Vaksinasi dimulai pukul 08.00 hinga pukul.12.00 dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas Taman Sari dibantu pengurus vihara. Kami Bersyukur dari 200 dosis yang disediakan semua habis," ujarnya.
Di tempat yang sama, Pengurus Yayasan Vihara Dharma Jaya Tao Se Bio, Yunus Hadinoto mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta yang telah memfasilitasi kegiatan vaksinasi di Vihara Dharma Jaya Tao Se Bio.
"Ini mendekatkan pelayanan sehingga umat dan warga sekitar mudah mengaksesnya, harapan kami dilihat dari antusiasme warga kita minta bisa diadakan lagi terutama untuk dimaksimalkan vaksin dosis pertama sebelum dosis kedua," pungkasnya. (why)
20 Mei 2024