Camat dan lurah se-Jakarta Barat diminta memberikan sosialisasi program pengurangan sampah di lingkungan RW. Minimal 50% dari jumlah RW bisa melaksanakan program tersebut.
Sekretaris Kota Jakarta Barat, Iin Mutmainah mengatakan, sebanyak 265 RW yang tersebar di delapan kecamatan di Jakarta Barat menjadi pilot project program pengurangan sampah dari sumbernya.
Program pengurangan sampah ini mencangkup pengelolaan, pemilahan dan pengangkutan sampah terjadwal. "Kami berharap camat dan lurah bekerjasama dengan Sudis Lingkungan Hidup dapat mengkoordinasikan dan memfasilitasi untuk melaksanakan program pengurangan sampah di lingkup RW.
Melalui program tersebut, lanjut Iin Mutmainah, volume sampah yang dibuang ke TPA Bantar Gebang akan berkurang. Program ini dilaksanakan dalam upaya membiasakan masyarakat hidup bersih dan sehat.
Sementara itu Kepala Seksi Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Barang berbahaya Beracun (B3) Sudis LH Jakbar, Edi Mulyanto mengatakan, volume sampah dari Jakarta Barat berjumlah 1.450 ton/hari yang dibuang ke TPA Bantar Gebang. 60 % dari jumlah tersebut merupakan sampah yang berasal dari sampah rumah tangga.
Melalui program pengurangan sampah, Edy berharap bisa mengurangi volume sampah yang dibuang ke Bantar Gebang. Sudis LH Jakbar telah memiliki berbagai upaya dalam rangka mengurangi volume sampah, seperti program 3R, bank sampah, sistem maggot, eco enzym, dan lainnya.
Edy menargetkan, pengurangan sampah sebesar 24% dari total volume sampah tahun 2021. Hingga September ini, pengurangan sampah sudah 25% atau melebihi target yang ditetapkan. "Dengan program pengurangan sampah dari sumber melalui pengelolaan, pemilihan dan pengangkutan sampah terjadwal lingkup RW, diharapkan dapat tercapai sekitar 30 persen," tambahnya. (why)
20 Mei 2024