Camat Grogol Petamburan, Achmad Sajidin, menginginkan adanya
keselarasan antara usulan warga dalam Musrenbang dengan arah kebijakan
strategis Gubernur DKI Jakarta, yakni Penataan Kampung Kumuh, Festival Olahraga
Sepanjang Tahun, dan Pelatihan
Kewirausahaan Terpadu (PKT).
Untuk penataan kampung kumuh, hampir semua wilayah kelurahan di Kecamatan
Grogol Petamburan, terdapat permukiman padat penduduk. “Tahun ini, penataan kampung kumuh dilakukan
di permukiman RT 15 RW 07, kelurahan Tanjung Duren Utara. Tahun berikutnya,
giliran wilayah kelurahan Wijaya Kusuma. Saya berharap ini menjadi perhatian
dan pemikiran bersama warga, terutama warga yang tinggal di permukiman padat
penduduk. Kalau wilayah Tomang di RW 11, 12,13,14,dan 15, tepatnya di sepanjang
jalan Inspeksi Kanal Banjir Barat (KBB),†ujar Sajidin yang didampingi
Sekretaris Camat, Suhardin, Kamis (7/2) pagi.
Menurutnya, program strategis penataan kampung kumuh akan
melibatkan banyak instansi, seperti Sudis Binamarga, SDA, Perumahan, Lingkungan
Hidup, dan sebagainya. Dan, itu telah diatur dalam instruksi gubernur.
Selanjutnya, kebijakan ini nantinya diatur dalam peraturan gubernur melalui anggaran
Dinas Perumahan.
Ia menginginkan masyarakat dapat memahami dan mengerti arah kebijakan strategis
gubernur DKI Jakarta. “Saya menginginkan rencana ini dibahas di wilayah Tomang.
Tahapan pertama, mungkin dengan sosialisasi. Dengan sosialisasi diharapkan
masyarakat paham dan mengerti terkait kebijakan strategis ini,†jelasnya.
Dalam musrenbang tingkat Kelurahan Tomang, Achmad Sajidin
menyinggung perihal kasus kebakaran dan demam berdarah. Itu mengingat kedua
kasus ini yang membuat Walikota Jakarta
Barat, H. Rustam Effendi, sedikit tak bahagia.
Ia ingin masyarakat membuat usulan terkait
masalah itu pada musrenbang. “Mumpung ada spare waktu, masih bisa dibuat usulan
non fisik, seperti sosialisasi dan pelatihan, terkait kasus kebakaran dan DBD,â€tambahnya.
(why)
20 Mei 2024