Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat melakukan modifikasi sistem drainase di ruas Jalan Tubagus Angke. Sistem ini dibuat dalam upaya menanggulangi genangan air di sepanjang jalan tersebut saat musim hujan.
Kepala Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat, Imron, menjelaskan semula sistem drainase di ruas Jalan Tubagus (Tb) Angke dialirkan langsung ke Kali Angke. Namun, sistem itu tidak berfungsi ketika Kali Angke meluap. Akibatnya, buangan air dari saluran meluber ke Jalan Tubagus Angke.
Untuk menanggulanginya, Sudin SDA Jakbar membuat sodetan saluran air menuju Waduk Wijayakusuma, RT 07/01, Kelurahan Wijayakusuma Kecamatan Grogol Petamburan yang berjarak sekitar 20 meter dari Jalan Tubagus Angke. Pengerjaan sodetan saluran air dilakuan kontraktor PT Jaya Konstruksi selama kurang lebih enam bulan, sekaligus membenahi saluran di sepanjang Jalan Tubagus Angke.
"Saluran air di pinggir jalan kita buatkan jalur aliran baru yang menuju waduk," ujar Imron, Kamis (23/3). Sodetan saluran ke waduk Wijayakusuma nantinya dipakai untuk buangan air dari jalan atau kali Angke saat meluap.
Sementara petugas Rumah Pompa Waduk Wijayakusuma, Deni Maulana, menuturkan cara tersebut mampu mengurangi genangan air di Jalan Tubagus Angke. Hal itu dilakukan karena selama ini genangan air di Jalan Tubagus Angke tak bisa dialiri langsung ke Kali Angke.
"Masalahnya, karena terjadi antrean air masuk saluran. Apalagi, buangan air pada saluran tak bisa dibuang ke kali Angke karena tinggi air di kali naik melebihi batas pipa pembuangan," tuturnya. Ia pun menyebutkan dua skema pembuangan air dari Jalan Tubagus Angke melalui modifikasi saluran air.
Pertama, ketika hujan deras tapi permukaan Kali Angke tidak tinggi, maka air dari saluran tetap dialirkan ke Kali Angke. Caranya, petugas rumah pompa, menyalakan pompa air dan membuang air dari waduk ke saluran air, hingga terbuang ke Kali Angke.
Skema kedua, saat hujan deras dan permukaan air Kali Angke naik. Caranya, mematikan mesin pompa dan menutup pintu air Kali angke dan ujung pipa waduk. Sehingga limpahan air dari jalan yang masuk saluran air, berbalik menuju saluran hasil modifikasi. Kemudian, buangan air masuk ke waduk. "Waduk Wijayakusuma ini tak pernah melimpas airnya walaupun mesin pompa dimatikan," tambahnya. (why/aji)
20 Mei 2024