Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Barat, Amin Haji mengharapkan pelatihan pembudidayaan sayuran hidroponik tak sekadar mengetahui dan memahami cara menanam melalui sistem hidroponik. Tapi lebih pada kualitas dan manfaatnya untuk kemaslahatan yaitu peningkatan perekonomian warga.
"Ini salah satu kegiatan yang benar-benar dianggap nanti bisa akan kembali kepada masyarakat itu bermanfaat. Artinya, kita lihat kemaslahatannya. Tentunya, pelatihan yang diikuti 16 peserta nantinya diharapkan bisa menyebar kemana-mana di wilayah DKI Jakarta," tutur Amin Haji, saat membuka Pelatihan Pembudidayaan sayuran hidroponik kejuruan pertanian BLK Lembang yang berlangsung di Pusdiklat Pendidikan dan Pelatihan Pajak, Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis (15/4) pagi.
Menurut Amin, pemerintah DKI Jakarta, melalui Dinas KPKP, telah melakukan sosialisasi terkait konsep urban farming perkotaan kepada pengurus RT dan RW. Salah satunya terkait menanam sayuran melalui sistem hidroponik pada lahan yang terbatas. Konsep yang sama juga dipraktekkan pada Tim Penggerak PKK Jakarta Barat.
Meski konsep urban farming dianggap berhasil, namun belum pada tahap capaian peningkatan perekonomian masyarakat. "Terkait urban farming di Jakarta, itu komitmen gubernur seperti itu. Kami sudah sosialisasi kepada RT RW. Tapi, saya minta tak cuma sampai di situ, tapi pasca pelatihan ini mau diapain. Inilah yang kita tangani bersama-sama antar instansi pemerintah maupun stakeholder untuk berkolaborasi dengan mengintegrasikan terkait hal itu," jelasnya.
Pemkot Jakarta Barat sangat mendukung kegiatan pelatihan ini. Semoga peserta yang mengikuti pelatihan pembudiyaan tanaman hidroponik ini menjadi pionir untuk ditularkan kepada masyarakat.
Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang, Tuti Haryanti mengatakan, Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Pusat yang berada di bawah naungan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja RI.
BLK Lembang sangat mensupport kegiatan pelatihan pembudidayaan tanaman hidroponik yang diikuti para mahasiswa yang tergabung di PMII. Sehingga bekal pelatihan ini nantinya bisa menjadi inspirasi permodelan konsep pertanian perkotaan. "Pelatihan hidroponik nantinya dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok nantinya diajarkan sistem dan metode pelatihan pertanian yang modern tapi berwawasan lingkungan," jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum PC PMII Jakarta Barat, Muhammad Ulul Azmi mengatakan, pelatihan berbasis kompetensi Mobile Training Unit (MTU) Pelatihan Pembudidayaan Sayuran Hidroponik Kejuruan pertanian diikuti 16 peserta selama kurun 16 hari ke depan.
Mereka yang mengikuti pelatihan tersebut nantinya akan mengikuti uji kompetensi. Sehingga mereka yang lulus akan mendapatkan sertifikat standar nasional. "Melalui pelatihan ini, saya berharap para mahasiswa menjadi epicentrum dalam membangun perekonomian di wilayah jakarta Barat," tambahnya. (why)
20 Mei 2024