Sebanyak 350 siswa SDN Duri Kepa 16 Pagi, Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, mengikuti Tagana Masuk Sekolah dibekali simulasi kebencanan, Senin (9/12).
Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Jakarta Barat, Muhammad Idris mengatakan bahwa kegiatan ini didasari MoU Kementerian Sosial dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 01 Tahun 2019 dan Nomor 04 Tahun 2019 tentang mitigasi bencana pada satuan pendidikan melalui program Tagana Masuk Sekolah (TMS).
Ia menyebutkan, kegiatan ini tak hanya diisi dengan materi tentang kebencanaan namun juga dilakukan simulasi praktek pertolongan pada diri sendiri serta orang lain saat terjadi bencana gempa bumi di sekolah.
"Kami menargetkan kegiatan ini dilaksanakan di enam jenjang pendidikan, baik SD, SMP dan SMA/K. Saat ini, kegiatan berlangsung di SDN Duri Kepa 16 pagi," ujarnya.
Lebih lanjut Muhammad Idris menuturkan, Tagana Masuk Sekolah bertujuan sebagai upaya pengurangan resiko bencana berbasis pendidikan sekaligus meningkatkan kesadaran terhadap ancaman bencana sejak dini.
Selain itu, para siswa nantinya memiliki pengetahuan tentang bencana potensi dan upaya pengurangan resiko bencana pada tingkatan yang paling sederhana. Sehingga siswa mampu menyelamatkan diri sendiri atau evakuasi sederhana bila terjadi bencana.
"Kami berikan materi terkait kebencanaan yang menyenangkan, seperti ketika terjadi gempa bumi, siswa melindungi bagian kepala dengan tas, kemudian berlindung di kolong meja, dan seterusnya," ujarnya.
Dijelaskan Idris, materi kebencanaan lain yang diberikan, diantaranya sosialisasi Tagana Masuk Sekolah, satuan pendidikan aman bencana, dan gempa bumi serta teknik berlindung secara mandiri. (why)